Apakah kalian familiar dengan istilah Black Hat, White Hat, dan Grey Hat? Ketiga istilah ini sangat lekat dengan dunia hacking. Black Hat, White Hat, dan Gery Hat Yakni istilah yang digunakan Buat menyebut hacker atau peretas berdasarkan tujuan mereka Begitu meretas suatu sistem ataupun program. Tujuan hacker tentunya Berbagai Ragam, Terdapat yang Mempunyai tujuan positif, tetapi Terdapat pula yang negatif. Metode mereka bekerja juga Terdapat yang Formal dan illegal.
Black Hat
Rona hitam biasanya diidentikkan dengan hal negatif dan hal tersebut juga termasuk dalam pengelompokkan hacker. Para peretas yang masuk kedalam kategori Black Hat Yakni mereka yang melakukan hacking dengan meretas sistem atau program secara illegal. Tujuannya Enggak dapat dikatakan Bagus karena mereka melakukan hacking Buat mengambil data pribadi pengguna internet seperti password hingga nomor telepon. Mereka pun terkadang menyebarkan virus pada perangkat lain.
Dari data pribadi yang mereka curi tersebut Dapat mendapatkan keuntungan yang besar. Kumpulan data tersebut Kalau dijual dapat Mempunyai harga yang tinggi karena memang banyak yang menginginkannya. Tindakan tersebut Terang merugikan dan membahayakan sistem yang diretas.
Baca Juga: 3 Metode Hacker Mengeksploitasi Keamanan Siber Selama Pandemi Corona
White Hat
Selain Black Hat hacker, Terdapat juga White hat hacker. White Hat kebalikannya Black Hat. White Hat berusaha meretas sistem atau program Buat dapat menemukan celah keamanannya. White Hat juga bekerja sesuai dengan peraturan dan melalui metode yang Formal. Dengan tujuannya itu, White Hat sering disebut sebagai good hacker atau peretas yang Bagus.
Umumnya, White Hat direkrut oleh sebuah perusahaan Buat bekerja sama dengan tim developer mereka. White hat akan mencari celah keamanan dari sistem yang dibuat oleh sang developer. Dengan begitu, sistem yang dibuat tersebut dapat lebih Terjamin dan risiko kebocoran data dapat diminimalisir.
Grey Hat
Di antara Black Hat dan White Hat Rupanya terdapat golongan hacker tersendiri. Mereka disebut sebagai Grey Hat. Para peretas bertopi abu-abu ini Enggak dapat dikategorikan sebagai Black Hat maupun White Hat karena mereka beroperasi dengan mengombinasikan metode keduanya. Grey Hat menerapkan metode-metode peretas Black Hat, tetapi di saaat yang bersamaan mereka juga menggunakan Metode yang serupa dengan peretas White Hat.
Contohnya di Begitu seperti mereka meretas sebuah sistem atau program, Grey Hat melakukannya secara illegal seperti peretas Black Hat. Tetapi Enggak seperti peretas Black Hat yang meninggalkan kerusakan pada sistem, Grey Hat mengembalikan sistem seperti sedia kala seperti peretas White Hat sehingga seolah Enggak terjadi apa-apa kepada sistem tersebut. Dapat disimpulkan bahwa tujuan dari Grey Hat melakukan peretasan sistem Yakni Buat uji coba kemampuan semata.
Baca Juga: Apa itu Ethical Hacker? Mengapa Perusahaan Membutuhkannya?
Layanan Digimensia Digital Indonesia
Digimensia Digital Indonesia menyediakan jasa web development, app development, web design, digital marketing, dan lain-lain. Kami Mempunyai tim profesional pada bidangnya masing-masing Buat membantu mengembangkan bisnis Anda di dunia digital. Silakan hubungi kami atau klik Layanan Digimensia Buat mendapatkan informasi lebih lanjut.