Our Blog

Latest News

Apa Itu Ransomware yang Menyerang Sebuah Bank di Indonesia

Ransomware adalah jenis malware yang digunakan oleh peretas Demi memblokir sistem atau file hingga sejumlah Fulus dibayarkan. Pelajari info selengkapnya mengenai apa itu ransomware di artikel berikut.

Apa itu ransomware? Seperti yang sudah diketahui oleh banyak orang, beberapa waktu yang Lewat salah satu bank di Indonesia diduga menjadi korban serangan LockBit 3.0 Ransomware. Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari www.cnnindonesia.com, Tegar Aprianto Yakni Ahli keamanan siber sekaligus pendiri Ethical Hacker Indonesia diketahui bahwa total data yang telah berhasil dicuri dari serangan terhadap sistem bank tersebut mencapai 1,5 TB.

Data tersebut diklaim memuat 15 juta data pengguna dan password Demi akses internal dan layanan yang mereka gunakan. Selain itu, data-data lain seperti data karyawan, Berkas keuangan, Berkas Formal, NDA, dan lain-lain juga berhasil dicuri oleh peretas melalui serangan ransomware. 

Apa Itu Ransomware?

Ransomware adalah jenis perangkat lunak berbahaya (malware) yang dirancang Demi mengenkripsi atau mengunci data pada komputer atau jaringan sehingga pemilik data Kagak dapat mengaksesnya. Setelah data terenkripsi, para peretas akan menuntut pembayaran tebusan (biasanya dalam bentuk mata Fulus kripto seperti Bitcoin) dari korban agar kunci dekripsi diberikan dan data dapat dikembalikan ke kondisi semula.

Ransomware dapat menyebar melalui berbagai Metode, seperti melalui lampiran email yang mencurigakan, unduhan dari situs web yang Kagak Terjamin, serta Pendayagunaan kerentanan keamanan atau kelemahan pada sistem keamanan komputer. Setelah terinfeksi ransomware, korban sering kali diberikan instruksi dan batas waktu Demi membayar tebusan. Kalau tebusan Kagak dibayar, maka data yang terenkripsi dapat dihapus secara permanen atau dijual.

Ransomware merupakan ancaman serius karena dapat menyebabkan kerugian finansial, kehilangan data berharga, dan gangguan dalam operasional di perusahaan. Salah satu Misalnya serangan ransomware yang paling terkenal dan telah menyebabkan kerugian besar adalah ransomware WannaCry. Ransomware ini menyerang komputer yang menjalankan sistem operasi Microsoft Windows dengan mengenkripsi data dan meminta pembayaran tebusan dalam bentuk mata Fulus digital, Yakni Bitcoin.

READ:  Perbedaan White Box, Black Box, dan Grey Box Testing dalam Pentest

Baca Juga: Ransomware WannaCry : Mengingat Salah Satu Serangan Siber Terburuk

Lantas, Apa yang Dimaksud dengan LockBit Ransomware?

Pada kasus serangan siber di salah satu bank besar di Indonesia ini, LockBit 3.0 Ransomware diduga menjadi penyebab utamanya. LockBit Ransomware adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang Demi memblokir akses pengguna ke sistem komputer dengan meminta imbalan berupa pembayaran Fulus tebusan. LockBit akan secara Mekanis memeriksa Sasaran yang berharga, menyebarkan infeksi, dan mengenkripsi Sekalian sistem komputer yang dapat diakses di jaringan. Ransomware ini digunakan Demi serangan yang ditargetkan secara intensif terhadap perusahaan dan organisasi lainnya, terutama mereka yang Bisa membayar Fulus tebusan dalam jumlah yang besar.

Serangan siber menggunakan LockBit awalnya dimulai pada September 2019 dan pada Begitu itu disebut sebagai “virus .abcd.”. Julukan tersebut merujuk pada nama Perluasan file yang digunakan Begitu mengenkripsi file korban. Beberapa Sasaran yang pernah terkena serangan termasuk organisasi di Amerika Perkumpulan, Tiongkok, India, Indonesia, dan Ukraina. Selain itu, beberapa negara di Eropa seperti Prancis, Inggris, dan Jerman juga pernah mengalami serangan ini.

LockBit 3.0 Ransomware sendiri merupakan model Ransomware-as-a-Service (RaaS) dan menjadi kelanjutan dari versi ransomware sebelumnya Yakni LockBit 2.0, dan LockBit. Lockbit 3.0 atau LockBit Black ini dikenal karena metode enkripsinya yang kuat dan kemampuannya Demi mengunci data yang terinfeksi dengan kunci yang sangat sulit atau bahkan Kagak mungkin Demi dipulihkan tanpa kunci dekripsi yang Pas. Sama seperti jenis ransomware pada umumnya, Lockbit 3.0 juga akan menginfeksi sistem komputer atau jaringan dengan Metode yang serupa seperti melalui lampiran email yang mencurigakan, exploit kit, atau serangan jaringan lainnya.

READ:  Apa itu Deep Web? Apakah Kondusif Buat Diakses?

Dampak yang Ditimbulkan Akibat Serangan Ransomware

Setelah Anda memahami apa itu ransomware, berikutnya kami akan menginformasikan berbagai Dampak negatif yang Dapat ditimbulkan oleh ransomware. Berikut ini adalah beberapa Misalnya Dampak serius yang Dapat dialami oleh perusahaan yang menjadi korban.

  1. Perusahaan Kagak dapat mengakses atau menggunakan data yang disandera Tiba pembayaran tebusan dilakukan atau masalah enkripsi diselesaikan.
  2. Kehilangan data yang Kagak dapat dipulihkan, termasuk catatan keuangan, informasi pelanggan, Berkas Krusial, dan file bisnis lainnya.
  3. Gangguan serius pada operasional perusahaan karena sistem komputer dan jaringan dapat terhenti atau melambat sehingga mempengaruhi berbagai aspek bisnis seperti produksi, pemasaran, distribusi, atau layanan pelanggan. 
  4. Perusahaan dapat mengalami kerugian finansial mulai dari pembayaran Fulus tebusan, biaya pemulihan data, dan lain-lain.
  5. Serangan ransomware dapat menyebabkan kerusakan reputasi yang serius bagi perusahaan. Kalau informasi sensitif pelanggan atau data bisnis dirilis atau dicuri oleh peretas, hal ini dapat mengurangi kepercayaan pelanggan dan Kawan bisnis. 
  6. Setelah mengalami serangan ransomware, perusahaan cenderung menjadi Sasaran serangan lebih lanjut. Para peretas dapat menyimpan informasi tentang kelemahan sistem dan menggunakan informasi tersebut Demi serangan berikutnya atau penipuan lainnya.

Baca Juga: 7 Strategi Meningkatkan Keberhasilan Keamanan Siber Perusahaan

Metode Menghindari Serangan Ransomware

Itu dia penjelasan yang dapat kami sampaikan mengenai apa itu ransomware. Perlu Anda pahami, serangan ransomware yang terjadi pada salah satu bank besar di Indonesia ini Dapat menjadi pertanda bahwa kejahatan siber (cybercrime) Begitu ini makin marak terjadi. Perusahaan-perusahaan di Indonesia diharapkan Demi Dapat Maju waspada serta menerapkan langkah-langkah keamanan sehingga sistem yang digunakan Dapat tetap terlindungi dari serangan peretasan. Berikut adalah beberapa Metode yang Dapat Anda lakukan.

1. Implementasikan kata sandi yang kuat

Demi melindungi akun, jangan menggunakan kata sandi yang sederhana dan mudah ditebak. Pastikan Anda Membangun kata sandi yang Terjamin dan kuat dengan Kepribadian panjang dan kombinasi Kepribadian Spesifik, Nomer, serta huruf besar dan kecil.

READ:  Manajemen Risiko Perlindungan Data Pribadi Buat Patuhi UU PDP

2. Aktifkan multi-factor authentication

Demi mencegah serangan brute force, Anda juga perlu  mengaktifkan multi-factor authentication. Ini Dapat menjadi lapisan keamanan tambahan selain password dan username Demi memastikan keamanan akun online penggunanya.

3. Hapus akun pengguna yang kedaluwarsa dan Kagak terpakai

Beberapa sistem Lamban mungkin Mempunyai akun dari karyawan sebelumnya yang Kagak pernah dinonaktifkan dan ditutup. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan pada sistem Anda dan hapus akun pengguna yang Kagak terpakai Demi mencegah akses yang Kagak Absah.

4. Pastikan konfigurasi sistem mengikuti Sekalian Mekanisme keamanan

Point ini mungkin akan membutuhkan banyak waktu Demi diimplementasikan. Tetapi perlu Anda ingat, kebijakan yang sudah usang dapat menempatkan perusahaan Anda dalam masalah keamanan sehingga Mekanisme keamanan harus diperiksa secara berkala agar tetap sesuai dengan perkembangan ancaman siber.

5. Buat cadangan data secara teratur

Selalu lakukan cadangan data Krusial secara teratur, Bagus secara lokal maupun di cloud. Dengan melakukan cadangan data, Anda dapat memulihkan file yang terenkripsi Kalau terjadi serangan ransomware.

6. Pastikan perusahaan Mempunyai solusi keamanan siber yang komprehensif

Agar Dapat Maju terhindar dari serangan ransomware, perusahaan harus berinvestasi pada sistem keamanan siber yang kuat. Anda dapat bekerjasama dengan penyedia solusi keamanan siber di Indonesia seperti Digimensia Demi menerapkan langkah-langkah keamanan terbaik di perusahaan. 

Digimensia menyediakan jasa keamanan siber guna mengurangi risiko keamanan IT Demi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kami dapat meminimalkan risiko ancaman siber dengan melakukan penetration testing dan melaporkan kerentanan keamanan yang ditemukan Demi Dapat segera dilakukan perbaikan. 

Demi informasi lebih lanjut mengenai layanan ini, silakan hubungi kami atau klik Jasa Keamanan Sistem Web

Memahami Definisi Trademark dan Peran Pentingnya bagi Sebuah Bisnis
15+ Rekomendasi Tools SEO Gratis dan Berbayar (Terbaru 2024)