Our Blog

Latest News

Perbedaan White Box, Black Box, dan Grey Box Testing dalam Pentest

Memahami perbedaan White Box, Black Box, dan Grey Box Testing sangat Krusial bagi perusahaan yang sedang berencana menggunakan jasa pentest. Silakan simak artikel ini agar Anda Dapat menentukan metode pentest apa yang akan digunakan. 

Pentest atau penetration testing adalah praktik keamanan siber Kepada menyelidiki kerentanan di lingkungan IT. Praktik ini dilakukan dengan Metode mensimulasikan serangan seperti yang dilakukan peretas, sehingga pentester dapat mengetahui titik lemah dalam sistem, aplikasi, atau jaringan yang dapat dieksploitasi oleh pihak yang Bukan bertanggung jawab.

Nah, dalam menjalankan pentesting ini, terdapat 3 metode pentest yang akan digunakan Ialah White, Black dan Grey Box Testing. Jadi apa perbedaan White Box, Black Box dan Grey Box testing? Berikut kami sajikan penjelasan detailnya Kepada Anda. 

Apa Itu White Box Testing?

White Box Testing adalah metode pengujian keamanan siber di mana penguji Mempunyai akses penuh terhadap sistem yang diuji, termasuk kode sumber, struktur internal, dan arsitektur aplikasi. Dengan pendekatan ini, penguji dapat menganalisis setiap aspek dari sistem Kepada menemukan celah keamanan dan memeriksa bagaimana proses internal berjalan. Melalui metode ini,  penguji atau pentester Dapat mengidentifikasi potensi kerentanan yang mungkin Bukan terlihat dalam pengujian eksternal.

READ:  Peretas Vietnam Melakukan Pencurian Data Keuangan, Indonesia Jadi Sasaran!

Kelebihan:

  • Memungkinkan penguji Kepada mengidentifikasi celah keamanan tersembunyi yang mungkin sulit terdeteksi dari luar.
  • ocok Kepada uji ketahan dalam menghadapi serangan yang berasal dari internal.

Kekurangan:

  • Karena pentester Mempunyai akses penuh ke dalam sistem, pengujian ini cenderung memakan waktu lebih Lambat sehingga lebih mahal.

Apa Itu Black Box Testing?

Black Box Testing adalah metode pengujian di mana pentester Bukan Mempunyai akses ke informasi internal sistem. Dalam pendekatan ini, pentester hanya Menyantap sistem dari perspektif eksternal, layaknya seorang pengguna atau peretas.

Kelebihan:

  • Memberikan simulasi serangan realistis yang Lumrah dilakukan peretas.
  • Ideal Kepada menilai keamanan jaringan atau aplikasi bagi perusahaan yang Bukan Ingin mengungkapkan informasi sensitif atau struktur internal sistem.
  • Waktu pengujian black box paling singkat diantara keduanya. Karena minimnya informasi maka Bukan butuh waktu Lambat Kepada melakukan pengujian.

Kekurangan:

  • Umumnya Kepada mengidentifikasi kelemahan yang terlihat dari luar sistem. Jadi, beberapa celah tersembunyi mungkin Bukan terdeteksi.

Apa Itu Grey Box Testing?

Grey Box Testing adalah metode pengujian keamanan yang menggabungkan pendekatan White Box dan Black Box Testing. Berbeda dari White Box Testing, di mana penguji Mempunyai akses penuh atau Black Box Testing dengan informasi yang minim, Grey Box Testing ini memberikan akses terbatas yang biasanya mencakup data Krusial seperti kredensial pengguna tertentu, informasi API, atau sebagian dari arsitektur sistem.

READ:  Metode-metode yang Digunakan dalam Serangan Social Engineering

Kelebihan:

  • Memungkinkan pentester Kepada mendapatkan hasil yang lebih dalam dibandingkan Black Box Testing. 
  • Grey Box Testing dapat diselesaikan lebih Segera daripada White Box Testing.

Kekurangan:

  • Informasi yang terbatas membatasi identifikasi kerentanan.
  • Grey Box Testing Dapat efektif Kepada menemukan celah pada permukaan sistem. Meskipun demikian, kurang ideal Kepada mengidentifikasi kerentanan dalam yang mungkin memerlukan pemahaman penuh tentang seluruh sistem atau aplikasi.

Baca Juga: Harga Jasa Pentest Digimensia, Biaya Terjangkau Kualitas Terbaik

Perbedaan White Box, Black Box dan Grey Box Testing

Aspek White Box Testing Black Box Testing Grey Box Testing
Akses Informasi Akses penuh terhadap kode sumber, arsitektur, dan dokumentasi Bukan Eksis akses ke informasi internal Akses terbatas, hanya beberapa informasi Krusial
Waktu Penyelenggaraan Lebih Lambat karena membutuhkan analisis mendalam dan menyeluruh Lebih Segera, karena pengujian dilakukan hanya pada fungsionalitas dan permukaan sistem Sedang, karena akses terbatas mempercepat beberapa bagian Tetapi tetap butuh eksplorasi
Tujuan Pengujian Menemukan kerentanan internal seperti kesalahan logika, celah kode, atau konfigurasi yang Bukan Kondusif Mengidentifikasi kerentanan eksternal yang dapat dieksploitasi oleh pihak luar Mengidentifikasi celah dari perspektif pengguna dengan akses terbatas atau pihak luar yang Mempunyai sebagian informasi

Bilaman Harus Menggunakan White Box, Black Box dan Grey Box Testing?

1. White Box Testing

White Box Testing ideal dilakukan Kepada menguji aplikasi atau sistem yang sangat Krusial dan memerlukan keamanan tingkat tinggi. Contohnya seperti sistem perbankan atau aplikasi kritis dalam perusahaan besar. Metode ini cocok karena Dapat memberikan analisis menyeluruh terhadap Segala aspek sistem, sehingga kerentanan internal yang tersembunyi juga dapat ditemukan. 

READ:  Kerentanan Keamanan Website di Sistem Apache HTTP Server ( Jan 2019 )

2. Black Box Testing

Black Box Testing cocok Kepada pengujian sistem publik yang dapat diakses oleh pengguna Lumrah atau serangan dari pihak eksternal. Contohnya seperti website atau aplikasi e-commerce. Pendekatan ini cocok karena metode ini dilakukan tanpa pengetahuan internal. Nah dengan begitu, Black Box Testing Dapat memberikan perspektif yang mirip dengan serangan hacker eksternal.

3. Grey Box Testing

Grey Box Testing sangat cocok digunakan Kepada pengujian pada aplikasi internal, pengujian keamanan dalam lingkungan jaringan perusahaan, atau aplikasi yang melibatkan pengguna internal dengan hak akses terbatas. Pendekatan ini sesuai karena Dapat memberikan gambaran yang realistis tentang ancaman dari pengguna yang Mempunyai beberapa hak akses. Misalnya seperti karyawan perusahaan atau Kawan yang mungkin mencoba mengeksploitasi akses mereka. 

Baca Juga: Perbedaan Penetration Testing dan Vulnerability Assessment, Ini Penjelasannya!

Manfaatkan Jasa Pentest Digimensia Segera!

Dari penjelasan mengenai perbedaan White Box, Black Box dan Grey Box Testing, Anda sudah Dapat mempertimbangkan metode mana yang sebaiknya digunakan. Tetapi Apabila Anda Lagi ragu Kepada menentukan metode pentest yang Akurat, tim konsultan Ahli keamanan siber di Digimensia siap membantu. Hubungi kami segera dan tingkatkan keamanan siber di perusahaan Anda.   

Digimensia Menyediakan Layanan Cloud Penetration Testing
Pengertian, Strategi dan Penerapan dalam Bisnis