Security testing adalah sebuah proses yang dilakukan Kepada mencari kerentanan keamanan pada sebuah software atau aplikasi. Di dalamnya akan Terdapat berbagai jenis pengujian Kepada memastikan bahwa sistem yang Anda kembangkan sudah Betul-Betul Kondusif dari berbagai ancaman serangan cyber.
Setiap kali Anda memutuskan Kepada mengembangkan aplikasi atau Membangun website baru, Anda harus selalu memperhatikan sisi keamanannya. Anda tentu Kagak Mau Apabila sistem yang Anda kelola pada akhirnya membawa kerugian Kepada perusahaan serta pelanggan Loyal Anda.
Pada umumnya, sebuah web atau aplikasi perusahaan akan Mempunyai Variasi data Krusial. Tugas Anda sebagai pemilik sistem adalah Kepada melindungi data-data Krusial di dalamnya agar Kagak terakses oleh pihak yang Kagak Absah. Karena Apabila Tiba web atau aplikasi Anda berhasil diretas oleh penjahat cyber, maka reputasi dan kepercayaan pelanggan yang akan dikorbankan.
Berikut penjelasan mengenai apa itu security testing Kepada Anda.
Pengertian Security Testing
Security testing adalah jenis pengujian perangkat lunak yang dilakukan Kepada mengidentifikasi kerentanan serta memastikan bahwa data dan sumber daya sistem di dalamnya sudah terlindungi dengan Berkualitas dari para penyusup. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan Kepada menemukan Sekalian celah dan kelemahan sistem yang dapat mengakibatkan hilangnya informasi atau reputasi perusahaan.
Pada umumnya, security testing akan dilakukan setiap kali Anda melakukan perubahan pada sistem yang Anda kembangkan. Meskipun demikian, perusahan-perusahaan perlu menyadari bahwa security testing perlu dilakukan secara berkala karena peretas akan selalu mencari Metode Kepada menyusup ke dalam sistem. Dengan rutin melakukan security testing, Anda dapat menjamin bahwa sistem yang digunakan selalu Mempunyai tingkat keamanan yang Berkualitas.
Dalam security testing khususnya yang dilakukan pada situs website dan aplikasi, akan Terdapat empat area Penting yang akan diperhatikan. Keempat area tersebut adalah:
- Network security: Pengujian ini dilakukan Kepada mencari kerentanan dalam infrastruktur jaringan.
- System software security: Pengujian Kepada menilai bagaimana tingkat kelemahan berbagai perangkat lunak tempat aplikasi bekerja seperti operating system, database system, dan lain-lain.
- Client-side application security: pengujian ini dapat memastikan bahwa sisi klien seperti browser Kagak dapat dimanipulasi.
- Server-side application security: pengujian Kepada memastikan bahwa sisi server Mempunyai keamanan yang kuat dan dapat memblokir Variasi gangguan.
Tipe atau Jenis-jenis Security Testing
1. Vulnerability Scanning
Vulnerability Scanning (vuln scan) adalah pengujian keamanan yang dilakukan melalui software Mekanis Kepada memindah aplikasi web. Software ini akan mencari kerentanan keamanan yang Terdapat di dalam sistem seperti pembuatan Cross site scripting, SQL Injection, Command Injection, Path Traversal, serta konfigurasi server yang Kagak Kondusif. Tool ini sering disebut sebagai bagian dari Dynamic Application Security Testing (DAST).
Perlu diketahui, Vulnerability Scanning sering menjadi praktik Biasa yang dipergunakan di seluruh jaringan perusahaan. Vulnerability scanning juga berada di Dasar pengawasan standar industri serta peraturan pemerintah dalam meningkatkan struktur keamanan sistem pada sebuah organisasi.
Secara garis besar, Vulnerability Scanning Mempunyai beberapa jenis pemindaian, Adalah:
- External vulnerability scans:
External vulnerability scans merupakan penilaian kerentanan yang dilakukan dengan menargetkan ekosistem IT yang Kagak dibatasi Kepada penggunaan internal. Pemindaian ini akan Konsentrasi pada beberapa area seperti applications, ports, websites, services, networks, dan sistem yang dapat diakses dari luar oleh customer atau user.
- Internal vulnerability scans:
Internal vulnerability scans adalah pemindaian yang Mempunyai Sasaran Penting jaringan internal perusahaan. Pemindaian ini akan mengidentifikasi kerentanan di dalam jaringan Kepada menghindari kerusakan. Pemindaian internal juga memungkinkan perusahaan atau organisasi Kepada Pandai melindungi dan memperkuat sistem keamanan aplikasi dari dalam.
2. Security scanning
Security scanning merupakan pemindaian yang digunakan Kepada menemukan kerentanan atau modifikasi file yang Kagak diinginkan dalam aplikasi berbasis web, situs web, jaringan, atau sistem file. Pemindaian ini dapat dilakukan secara Mekanis ataupun manual. Pemindaian ini akan memberikan Anda insight yang mendalam serta menyediakan rekomendasi solusi Kepada memperbaiki masalah yang ditemukan.
Security scanning dapat dilakukan sebagai one-time check atau pemeriksaan satu kali. Meskipun demikian, sebagian besar perusahaan pengembang perangkat lunak lebih memilih Kepada melakukan pemindaian keamanan secara teratur Kepada memastikan sistem yang dikembangkan Betul-Betul Kondusif.
3. Penetration Testing
Penetration testing adalah proses pengujian dengan melakukan simulasi serangan cyber terhadap sistem yang akan diuji. Pengujian ini akan dilakukan secara manual oleh pentester profesional dan bersertifikat menggunakan Variasi pentest tools dan teknik.
Ketika pengujian penetration testing dilakukan, Anda akan menemukan Variasi kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh para penjahat cyber. Dengan demikian, maka proses penambalan atau perbaikan dapat segera dilakukan sebelum pihak peretas menemukannya.
Proses pengujian ini dilakukan seperti ketika Anda mempekerjakan seseorang Kepada membobol sistem keamanan aplikasi atau web Anda. Apabila orang tersebut berhasil masuk dan melewati sistem keamanan yang Terdapat, maka Anda akan mengetahui dimana letak celah atau kerentanan keamanan pada sistem. Dengan informasi tersebut, Anda dapat Lalu meningkatkan sistem keamanan pada software, website, atau aplikasi yang Anda kembangkan.
Karena hacker akan Lalu mencari Metode Kepada membobol sistem korban, maka penetration testing ini perlu dilakukan secara rutin.
Baca Juga: Metode Pentest: Black-Box, Grey-Box, dan White-Box Testing
4. Risk Assessment
Melalui risk assessment, risiko keamanan yang dihadapi oleh aplikasi, software, dan jaringan akan diidentifikasi dan dianalisis. Risiko keamanan tersebut kemudian akan diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori Adalah tinggi, sedang, dan rendah. Salah satu jenis security testing ini dapat membantu Anda memastikan bahwa kontrol keamanan cyber yang Anda lakukan sebelumnya sudah sesuai dengan risiko keamanan yang dihadapi organisasi/perusahaan Anda.
Pada umumnya, risk assessment akan dilakukan oleh tim IT internal perusahaan. Oleh karena itu, tim IT yang Anda percaya Kepada melakukan penilaian risiko harus Betul-Betul memahami bagaimana infrastruktur digital dan jaringan Anda bekerja.
5. Security Auditing
Security Auditing adalah metode terstruktur Kepada mengevaluasi langkah-langkah keamanan di dalam perusahaan. Dengan melakukan audit secara rutin, Anda akan terbantu dalam mengidentifikasi titik lemah dan kerentanan dalam infrastruktur IT perusahaan, memverifikasi kontrol keamanan, memastikan kepatuhan terhadap peraturan keamanan, dan Tetap banyak lagi.
Selain itu, security auditing juga akan membantu perusahaan Anda Kepada tetap mematuhi undang-undang keamanan. Begitu ini, Terdapat banyak peraturan nasional ataupun Dunia seperti GDPR dan HIPAA yang membutuhkan audit keamanan IT Kepada memastikan bahwa sistem informasi Anda tetap memenuhi standar yang mereka buat.
Meskipun secara sekilas, security auditing terlihat sama dengan risk assessment, Tetapi kedua tipe security testing tersebut tetap berbeda. Audit merupakan proses pengujian yang lebih formal daripada Risk Assessment. Selain itu, audit harus dilakukan oleh organisasi pihak ketiga yang independen dan pihak ketiga tersebut biasanya harus Mempunyai semacam sertifikasi. Sebuah organisasi atau perusahaan boleh saja Mempunyai tim audit internal, tetapi tim tersebut harus bertindak sebagai lembaga independen.
6. Ethical hacking
Ethical hacking sangat erat kaitannya dengan penetration testing. Meskipun demikian, Anda harus memahami bahwa cakupan ethical hacking lebih luas daripada penetration testing.
Ethical hacking merupakan pengujian keamanan yang dilakukan menggunakan Sekalian teknik peretasan dan teknik serangan komputer terkait lainnya. Proses pengujian ini dilakukan oleh ethical hacker yang sudah memperoleh izin Kepada menjelajahi infrastruktur IT perusahaan secara lebih luas.
Ethical hacker tersebut akan menguji seberapa Berkualitas tingkat keamanan dengan mengganggu sistem menggunakan berbagai vektor dan jenis serangan. Dengan pengujian ini, Anda akan terbantu Kepada mengungkap kerentanan dan kelemahan keamanan secara pada infrastruktur IT yang lebih luas.
7. Posture Assessment
Posture Assessment mengacu pada metodologi yang dilakukan Kepada meningkatkan kemampuan manajemen risiko di perusahaan. Sebagian besar orang menganggap bahwa posture Assessment merupakan gabungan dari beberapa jenis security testing Adalah Ethical Hacking, Security Scanning, dan Risk Assessment.
Penilaian ini dapat menjadi langkah berharga Kepada mengetahui bagaimana kondisi keamanan perusahaan. Dengan melakukan Posture Assessment, sebuah Anda akan Mempunyai pandangan yang Jernih tentang status keamanan perusahaan serta Pandai mengidentifikasikan ancaman keamanan yang mungkin terjadi.
Metodologi atau Pendekatan dalam Security Testing
1. Tiger Box
Metodologi pengujian ini pada umumnya dilakukan melalui laptop atau OS yang Mempunyai seperangkat alat Kepada hacking. Dengan metodologi ini, penguji dapat mengevaluasi kerentanan serangan cyber.
2. Black Box
Black box testing adalah metode pengujian perangkat lunak dimana struktur atau desain internal dari item yang perlu diuji Kagak diketahui oleh penguji. Pengujian black box juga sering disebut sebagai functional testing atau closed-box testing.
3. Grey Box
Grey Box testing dilakukan pada suatu perangkat lunak dengan informasi fungsionalitas internal yang terbatas. Biasanya, pihak penguji akan Mempunyai beberapa pengetahuan dasar tentang kode dan algoritma perangkat lunak. Meskipun demikian informasi tersebut tetap terbatas sehingga pengujian akan tetap dilakukan secara normal dari sudut pandang penguji.
Baca Juga: Definisi Keamanan Informasi dan 3 Aspek di Dalamnya (CIA Triad)
Konklusi
Security testing perlu dilakukan Apabila perusahaan Anda Mau tetap terlindung dari berbagai ancaman cyber. Perlu Anda ingat, bahwa mengidentifikasi kerentanan sejak Awal akan jauh lebih Berkualitas daripada memperbaiki sistem ketika sudah dirusak atau diretas oleh pihak yang Kagak bertanggung jawab. Melakukan security testing juga akan membantu perusahaan dalam menghemat pengeluaran karena proses perbaikan, denda, dan memperbaiki reputasi perusahaan yang sudah tertera akan membutuhkan biaya yang besar.
Begitu ini sudah banyak jasa security testing yang dapat membantu Anda dalam menjalankan berbagai pengujian keamanan. Salah satu perusahaan yang Pandai Anda andalkan adalah Digimensia Digital Indonesia. Kami Mempunyai tim IT security professional yang sudah berpengalaman dalam menguji berbagai perangkat lunak. Tim kami juga sudah Mempunyai sertifikat sehingga kualitas pengujian yang kami lakukan Kagak perlu Anda ragukan lagi.
Kepada informasi lebih lanjut mengenai layanan kami, silahkan kunjungi halaman Layanan Penteration Testing Digimensia. Kepada penjelasan lebih lanjut, silahkan hubungi kami.