Last updated on December 7
Tema Single Page Website menjadi trend sejak tahun 2013 Tiba Ketika ini. Single Page Website merupakan istilah bagi website yang terdiri hanya dari satu halaman. Hmm… Bisa juga sih terdiri dari beberapa halaman, tetapi content dan navigasi tetap harus dibuat simple dan Enggak kompleks. Lampau mengapa tema Single Page Website Mempunyai daya tarik tersendiri? Hal ini karena tampilan isi website yang hanya satu halaman Membangun visitors menghemat banyak waktu. Mereka hanya perlu scroll ke atas dan ke Dasar Buat mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan Enggak perlu berpindah laman.
Rupanya banyak perusahaan besar yang Membangun Single Page Website Buat keperluan tertentu. sampel website yang memakai tema tersebut adalah Siladex Obat Batuk yang dibuat oleh Konimex Buat keperluan campaign dan promo produk Siladex, atau website Get Uber yang dibuat oleh Uber supaya para customer mendownload aplikasi Uber.
Ketika mengunjungi kedua website tersebut, visitor hanya perlu melakukan scroll ke atas dan kebawah. Nah, aktivitas scroll itu sendiri dapat kita gunakan sebagai parameter Buat mengukur efektifitas sebuah website. Dari hal tersebut kita dapat mengetahui berapa banyak visitor yang Rupanya hanya membuka website kita tanpa melakukan scroll dan berapa banyak visitor yang scroll Tiba halaman paling Dasar. Sehingga nantinya kita dapat mengatur letak content-content yang kita anggap paling Krusial pada website berdasarkan data scroll visitor website.
Lantas, bagaimana Langkah kita memperoleh persentase visitors yang melakukan scroll pada website? Kita Bisa menggunakan Tools yang bernama Google Tag Manager (GTM). Tools tersebut dapat digunakan Buat mengetahui jumlah visitor yang melakukan scroll 25%, 50%, 75%, dan 100%. Pengertian scroll 25% adalah visitors yang hanya men-scroll seperempat dari website kita, Lampau scroll 50% adalah visitors yang men-scroll Separuh dari website kita, scroll 75% adalah visitors yang men-scroll tiga perempat dari website kita atau Nyaris melakukan scroll Tiba Dasar, dan yang terakhir scroll 100% adalah visitors yang men-scroll Tiba bagian paling Dasar website.
Oiya, Google Tag Manager (GTM) sendiri merupakan salah satu fitur dari Google Analytics (GA) yang digunakan Buat membantu dalam manajemen tag yang dibutuhkan Buat analisa kebiasaan pengguna tanpa harus mengedit code pada backend website. Jadi intinya kita Enggak perlu mengotak-atik codingan di website, karena GTM sudah menyediakan fitur Buat mendeteksi scroll yang dilakukan oleh visitors website, sehingga tugas kita hanya perlu Buat mengaktifkannya.
Baca Juga: 9 Tips Website Design yang Meningkatkan Konversi
Nah, account website yang sudah Eksis pada GTM dapat ditambahkan scroll tags. Pastikan bahwa javascript GTM sudah terpasang dengan Cermat pada website, sehingga tags yang akan ditambahkan pada website Bisa tersinkronasi.
Berikut ini langkah-langkah Buat menambahkan scroll tags pada website:
- Buka workspace website pada GTM
- Pilih tags dan buat tags baru misal dengan nama “Scroll 25%”
- Pada Tag Configuration pilih Universal Analytics
- Pilih Event pada Track Type
- Isi category, action, label dengan nama “Scroll 25%”
- Isi value dengan Nomer satu
- Checklist bagian enable overriding settings in this tag
- Isi tracking ID dengan code Google Analytics (GA) website
- Tambahkan triggering baru dengan nama “Scroll 25%”
- Pilih Scroll Depth pada menu User Engagement, kemudian checklist vertical atau horizontal scroll depths beserta percentages sesuai dengan kebutuhan.
- Kemudian pilih All Pages pada bagian this trigger fires on
- Simpan Tags dengan nama “Scroll 25%” dan klik submit
- Buat Menyantap apakah Tags Scroll 25% sudah terpasang atau belum Bisa dilakukan dengan klik Preview dan Refresh website sehingga muncul notifikasi Tags sudah terpasang atau belum.
- Dapat ditambahkan Tags baru Buat Scroll 50%, 75%, dan 100% dengan langkah yang sama.
Hasil dari berapa banyak visitors yang melakukan scroll 25%, 50%, 75% atau 100% di website dapat dilihat pada Google Analytics (GA) pada bagian events di menu behavior. Setelah didapatkan persentase visitors website yang melakukan scroll 25%, 50%, 75%, dan 100%, kita dapat mengoptimalkan letak content-content pada website supaya visitors mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dengan mudah atau dapat memberikan suggest dalam menyusun konsep website yang menggiring visitors melakukan scroll Tiba bottom page website.
Jadi, bagaimana? Berniat Buat menggunakan GTM dan memanfaatkan fungsi scroll yang terdapat pada website Anda?