Apabila Anda merupakan penggemar kisah Science Fiction (SciFi) terutama dengan tema besar teknologi, Niscaya Anda Enggak asing dengan proses cracking dan hacking yang dilakukan dalam kisah tersebut. Proses cracking dapat didefinisikan sebagai perusakan atau pembobolan sistem keamanan IT, seperti merusak, mengambil, dan memanupulasi data, dengan tujuan Kepada merugikan orang lain. Kegiatan cracking ini lah yang kerap kali disalah artikan sebagai hacking sehingga orang-orang yang melakukan cracking banyak disebut sebagai Hacker, alih-alih Cracker.
Hacking sendiri merupakan kegiatan dengan tujuan yang bertolak belakang dengan Cracking. Dalam prosesnya, hacker melakukan peretasan, pengetesan, dan manipulasi data semata-mata Kepada mengetes keamanan sistem IT sesuai dengan izin pemilik sistem tersebut. Eksis pula kegiatan serupa yang memang direncanakan dalam proses pembuatan dan pengembangan sistem IT, dan dinamakan Penetration Testing (Pentest) atau Pengujian Penetrasi. Adapun beberapa pihak lebih senang Kepada menyebutnya sebagai Security Assesment.
Mengenal Pentest Lebih Jauh
Pentest merupakan simulasi serangan siber yang ditujukan ke sistem keamanan komputer. Serangan ini dilakukan secra etis Kepada menemukan celah keamanan sistem yang harus diperbaiki oleh pengelola. Yang dimaksud “etis” dalam hal ini adalah bahwa kegiatan hacking dilakukan secara Formal dan dengan persetujuan pengembang/pemilik/pengelola sistem. Dalam proses produksi barang pada umumnya, kegiatan ini Bisa diibaratkan sebagai Quality Assurance dalam bidang sistem keamanan IT.
Pentest meliputi proses pemindaian port dan manajemen risiko. Lewat, apa yang sebenarnya dilakukan dalam proses tersebut? Sebagai gambaran, pengembang membangun gedung bertingkat Kepada digunakan sebagai kantor bank – alih-alih sistem IT. Pentest pemindaian port diibaratkan sebagai proses menghitung berapa jumlah pintu, jendela, maupun ruangan yang Eksis di gedung tersebut. Kemudian, manajemen risiko akan berusaha Kepada mendobrak seluruh pintu, jendela, dan segala celah di gedung tersebut agar pencuri dapat masuk dan membobol Doku yang Eksis di brankas bank. Dalam hal sistem IT, yang biasanya akan ditest adalah perangkat lunak (software), firewall, encryption, IDS/IPS, dan DLP. Pentest kemudian akan mencoba Kepada mengambil alih kendali sistem dan membobol data yang Eksis.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Anti Ransomware Kepada Melindungi Perangkat Anda
Manfaat Penetration Testing
Pentest sangat Bermanfaat bagi pengelola sistem dalam mencegah serangan keamanan yang Bisa terjadi di waktu mendatang. Meskipun Pentest dapat memakan biaya, tetapi Apabila dihitung berdasarkan risiko, maka biaya Pentest akan jauh lebih kecil disbanding biaya kerugian dari kerusakan sistem, pembobolan dan pencurian data akibat serangan keamanan sistem yang terjadi di masa depan.
Biasanya, para pengembang menggunakan jasa professional dalam melakukan Pentest. Krusial bagi mereka Kepada melakukan Percakapan dan konsultasi dengan Ahli mengenai Pentest sebelum dilakukan. Eksis beberapa pertimbangan agar Pentest dilakukan secara hati-hati, salah satunya adalah agar Enggak merusak jaringan. Kerusakan jaringan akan berdampak pada bisnis secara keseluruhan, apalagi Apabila sistem dibuat Kepada bisnis dengan skala menengah Tamat besar. Pada dasarnya, sebelum Pentest pertama dilakukan, pengembang belum mengetahui titik kelemahan dari sistem yang dibangunnya. Oleh karena itu, konsultasi dibutuhkan Kepada mengurangi risiko kerusakan jaringan setelah dilakukan Pentest.
Konsultasi yang dilakukan dengan Ahli juga akan memberikan wawasan kepada pengembang akan kerentanan sistem keamanan mereka. Konsultasi dengan Ahli dapat dilakukan sebelum dan setelah Pentest agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Diharapkan, setelah Pentest, maka produk akhir Kondusif Kepada dijual atau dilepas ke pasar.
Yang Diuji dalam Pentest
Aplikasi Web
Seiring dengan semakin menjamurnya penggunaan website Kepada bisnis dan perusahaan, maka Krusial Kepada melakukan Pentest Kepada aplikasi web. Eksis dua sisi yang biasanya dilakukan uji coba yakni dari server dan dari sisi klien. Biaya dan juga waktu yang dikeluarkan Kepada Pentest aplikasi web tentu saja Enggak sedikit, tetapi perlu diingat Apabila sebagian besar serangan cracker diluncurkan ke aplikasi web. Oleh karena itu, Anda Benar-Benar harus mempertimbangkan Pentest dan melakukannya secara matang Kepada melindungi bisnis Anda.
Infrastruktur Jaringan
Salah satu serangan paling gencar oleh cracker ditujukan ke infrastruktur jaringan IT. Pentest dalam infrastruktur jaringan berfokus pada infrastruktur internal seperti pada Next-Generation Intrusion Prevention System atau NGIPS. Pentest juga dapat difokuskan Kepada infrastruktur eksternal seperti mencoba Kepada membobol firewall eksternal yang Begitu dalam pengembangan dikonfigurasi dengan Jelek. Dalam Pentest infrastruktur jaringan juga dapat dilakukan uji terhadap router.
Nirkabel
Seperti namanya, pengujian ini dilakukan terhadap jaringan nirkabel. Yang ditest dalam jaringan nirkabel adalah identifikasi dan Pendayagunaan konfigurasi jaringan nirkabel yang Enggak Kondusif serta sistem otentikasi yang lemah. Apabila konfigurasi jaringan nirkabel lemah dan rentan, maka pihak ketiga dapat membobol akses ke jaringan kabel bahkan dari luar gedung.
Begitu ini bisnis juga lebih banyak menggunakan gadget atau perangkat selular dibanding PC. Oleh karena itu, Pentest juga diperlukan Kepada menguji apakah gadget yang digunakan oleh karyawan Anda dapat dibobol di jaringan terbuka.
Fisik
Selain melakukan Pentest Kepada sistem IT, Anda juga dapat melakukan Pentest Kepada keamanan fisik bisnis atau perusahaan Anda. Yang biasanya dilakukan adalah mencari akses gedung, dan mencari Berkas Krusial yang dibuang tetapi Lagi dapat digunakan dan berbahaya Kepada kelangsungan bisnis perusahaan Anda. Pentest ini biasanya dilakukan dengan mencoba menguping atau mengorek informasi serta meletakkan perangkat di kantor Anda yang selanjutnya akan digunakan Kepada membuka akses bagi mereka.
Kedengarannya sepele, tetapi inilah Argumen besar mengapa Pentest fisik ini sangat krusial. Kebanyakan perusahaan akan berusaha Kepada meningkatkan sistem keamanan IT mereka tetapi mereka lalai Apabila suatu Begitu Eksis penyusup yang masuk ke kantor mereka Kepada mencuri data atau Berkas berharga. Dan Langkah mereka pun Variasi dan Bisa dalam bentuk yang sangat simpel, seperti meminta kode akses Wi-Fi atau meminta Kepada masuk ke dalam gedung tanpa akses berpura-pura sebagai karyawan.
Rekayasa Sosial
Mungkin Anda sudah familiar dengan istilah phising, baiting, atau bahkan pretexting. Begitu ini kejahatan siber yang paling banyak terjadi mungkin phising kartu kredit. Misalnya, Phising dilakukan dengan Membikin halaman web Bajakan yang identik dengan halaman web Asal. Kemudian korban akan diberikan link halaman web Bajakan tersebut dan memasukkan informasi credential ke dalam web (misal: halaman pembayaran belanja dengan kartu kredit). Kemudian, cracker akan menyalin informasi korban tersebut Kepada disalahgunakan.
Hal sama juga dapat terjadi di perusahaan Anda. Karyawan Anda mungkin akan mengklik e-mail phising dalam inbox mereka, mengklik tombol apapun yang Bisa jadi merupakan tombol Kepada memberikan akses data tertentu, atau bahkan mengunduh malware. Dalam scenario lain, karyawan Anda mungkin secara Enggak sengaja menemukan perangkat USB (flashdisk) kemudian mencolokkannya ke perangkat komputer di kantor Anda. Tanpa diketahui, di dalam flashdisk tersebut terdapat malware yang dapat membahayakan keamanan sistem IT Anda. Pentest rekayasa sosial ini Bermanfaat Kepada lihat tingkat risiko karyawan Anda sendiri dalam keamanan sistem.
Baca Juga: Ancaman Sistem Perbankan Online: Apa Itu Banking Trojan ?
Layanan Digimensia Digital Indonesia
Digimensia Digital Indonesia Mempunyai jasa penetration testing Kepada meningkatkan keamanan pada sistem yang Anda kembangkan. Kami Mempunyai tim IT security berpengalaman Kepada membantu Anda. Silakan klik Layanan Pentest Digimensia atau klik hubungi kami Kepada mendapat informasi lebih lanjut.