Setelah memahami apa itu keyword, dalam SEO, long tail keyword adalah kunci Krusial dalam penulisan konten atau artikel. Demi melakukan riset kata kunci, Anda mesti mempertimbangkan penggunaan keyword lebih panjang. Pasalnya, kata kunci panjang berpotensi Meningkatkan ranking konten di mesin pencari, lho.
Secara Lumrah, volume pencarian long tail keyword memang jauh lebih rendah daripada short tail keyword. Tetapi, bukan berarti kata kunci yang lebih panjang ini Bukan Krusial. Malah karena sifatnya lebih spesifik, audiens pun dapat memperoleh informasi yang lebih Seksama.
Kepada Anda yang sedang belajar tentang SEO, berikut ini adalah ulasan mengenai long tail keyword yang Bisa Anda cermati. Tim Digimensia sudah menyusunnya serinci mungkin, mulai dari pengertian, tujuan, Tanda khas-Tanda khas, hingga bagaimana Metode Membikin long tail keyword. Simak, ya!
Apa itu long tail keyword?
Melansir dari Semrush, long tail keyword adalah jenis kata kunci dengan permintaan pencarian yang lebih spesifik dan biasanya punya volume pencarian lebih rendah. Meski audiens yang mencari kata kunci spesifik tersebut Bukan banyak, persentase pencariannya Bisa cukup tinggi Kalau digabungkan.
Selain itu, sifat keyword yang lebih spesifik juga lebih berpotensi menghasilkan konversi daripada short tail keyword. Entah itu berupa pengisian formulir, pendaftaran, menghubungi brand, Tamat pembelian.
Nah, audiens yang menggunakan kata kunci tipe ini biasanya mempunyai gambaran lebih spesifik mengenai apa yang hendak dia cari. Misalnya, seseorang Mau membeli baju olahraga. Daripada hanya mengetik “baju olahraga”, audiens cenderung mengetik “baju olahraga Perempuan”, “baju olahraga Perempuan ternyaman”, “baju olahraga hijab friendly”, dan lain-lain.
Menggunakan long tail keyword dalam pembuatan konten nantinya akan sangat membantu Kepada meningkatkan ranking dalam mesin pencari, lho. Oleh Karena itu, pertimbangkan menentukan long tail keyword tertentu Demi Anda hendak menulis artikel.
Perbedaan short tail keyword dengan long tail keyword
Sebelum menggunakan long tail keyword, Anda biasanya harus menentukan dulu short tail keyword-nya. Sederhananya, long tail keyword memang merupakan frasa-frasa turunan dari keyword Lumrah dan bersifat lebih detail.
Agar lebih Terang, berikut beberapa perbedaan antara short tail keyword dan long tail keyword:
Baca juga: Simak Metode Jitu Agar Konten Tampil di Halaman Pertama Google Berikut Ini!
Apa saja tujuan dan manfaatnya?
Secara Lumrah, tujuan penggunaan long tail keyword adalah Kepada menyempurnakan strategi SEO demi memperoleh peringkat atas di Google. Tetapi, setidaknya Eksis empat manfaat atau tujuan yang mendasari mengapa harus menggunakan long tail keyword:
1. Kepada menyiapkan konten lebih bertarget
Long tail keyword memungkinkanmu Kepada mencari ide kata kunci yang lebih banyak sekaligus spesifik. Dengan frasa yang lebih panjang dan deskriptif, audiens pun Niscaya sudah punya Konsentrasi tersendiri akan pencariannya. Inilah yang kemudian Bisa menjadi fokusmu dalam Membikin konten.
Adanya long tail keyword mendorongmu menyusun dan menyiapkan konten yang lebih tertarget. Isi dan bentuk kontennya pun Bisa Anda buat lebih relevan buat audiens. Dengan begitu, kemungkinan terjadinya konversi ataupun pembelian juga lebih tinggi.
2. Berpotensi punya ranking lebih tinggi
Kata kunci yang terlalu Lumrah biasanya punya banyak pesaing. Itu artinya, butuh waktu cukup Panjang Kepada lihat hasil dari optimasi SEO-nya. Saking banyak dicari audiens, penggunaan short tail keyword sering kali menyulitkan dalam upaya Meningkatkan ranking di Google.
Berbeda dengan long tail keyword yang sifatnya adalah “kurang Terkenal”. Persaingannya Bukan begitu tinggi dan kata kuncinya pun lebih spesifik. Maka, Kesempatan Kepada berada di peringkat lebih Berkualitas di mesin pencari pun jadi terbuka.
3. Lebih Irit Kepada PPC
Kalau Anda menggunakan PPC (Paid per Click) atau Google Ads dalam strategi digital marketing, long tail keyword Bisa membantumu mendapatkan keuntungan lebih banyak. Pasalnya, kata kunci bervolume tinggi seperti short tail keyword umumnya punya biaya per klik yang tinggi. Hal ini berkebalikan dengan long tail keyword.
Dengan persaingan lebih rendah, biaya per kliknya pun lebih kecil. Selain itu, kemungkinan konversinya pun lebih tinggi. Dengan begitu, hasil dari strategi ini Bisa jadi jauh lebih Berkualitas daripada menggunakan short tail keyword.
4. Traffic naik dan berpotensi jadi konversi
Adanya kata kunci lebih detail Membikin audiens pun lebih tertarik sehingga dapat menarik orang-orang tertentu yang hendak melakukan pembelian. Kebanyakan orang yang mencari info dari long tail keyword biasanya sudah paham apa tujuannya melakukan pencarian tersebut.
Selama isi konten relevan dan merupakan solusi bagi pengguna yang mencarinya, kemungkinan besar Niscaya akan Eksis konversi atau pembelian. Intinya, penggunaan dan pemakaian long tail keyword yang Pas akan berdampak pula ke penjualan.
Biar makin jago Membikin konten SEO yang menarik, yuk perdalam skill Anda lewat SEO Bootcamp dari Digimensia. Program intensif selama enam minggu ini akan memberikan pengajaran dari Mendasar Tamat ke praktiknya. Pokoknya cocok deh Kepada Anda yang Mau berkarier panjang di bidang SEO.
Kepada informasi lebih lengkap, silakan langsung cek di website Digimensia, ya. Jangan Tamat ketinggalan mendaftar kelasnya!
Tanda khas-Tanda khas long tail keyword
Sejauh ini, Anda jadi paham long tail keyword adalah jenis kata kunci yang berperan Krusial dalam ranking pencarian hingga konversi. Lewat, Tanda khas dari kata kunci ini seperti apa sih? Yuk, simak dan pelajari poin-poin berikut ini:
1. Lebih spesifik
Yang Terang, long tail keyword itu bersifat lebih spesifik. Konteks dari kata kunci ini lebih mendetail sehingga dapat menjadi patokan bagi pengguna akan apa yang mereka cari. Maka, hasil yang ditunjukkan pada mesin pencari pun menjadi lebih Seksama.
Contoh: kata kunci “ayam goreng kremes terenak” jauh lebih Seksama memberikan hasil daripada hanya “ayam goreng”. Demi menggunakan long tail keyword, audiens akan digiring ke berbagai pilihan halaman website yang lebih relevan ke mereka.
2. Jumlah kata lebih banyak
Short tail keyword biasanya hanya berupa kata kunci pendek yang terdiri dari dua kata. Sesuai namanya, long tail keyword tentu saja lebih panjang dan sifatnya Bukan seumum kata kunci kebanyakan.
Jumlah kata pada long tail keyword biasanya tiga kata atau lebih. Tujuannya agar maksud dari pencarian pun Bisa lebih Pas. Long tail keyword juga sering didapatkan dari perpanjangan keyword Lumrah dengan penambahan kata-kata lebih spesifik.
3. Search volume rendah
Tanda khas yang paling Terang dari kata kunci jenis ini adalah volume pencariannya yang rendah. Pasalnya, pengguna yang mencari long tail keyword memang tidaklah sebanyak keyword Lumrah. Meski lebih sedikit, tujuan dari pencarian tersebut Malah lebih Terang.
Kalau Anda Mau memperoleh traffic berkualitas dari audiens, maksimalkan penggunaan long tail keyword ini. Orang-orang yang mengunjungi website dengan mengetik long tail keyword pastilah Eksis dorongan Kepada melakukan suatu tindakan, misalnya pembelian.
Baca Juga: 14 Rekomendasi Tools SEO Gratis dan Berbayar (Terbaru 2024)
Contoh long tail keyword
Biar makin mempunyai gambaran lebih Terang mengenai apa itu long tail keyword, coba deh simak Contoh-contohnya berikut ini:
- Rekomendasi penginapan murah di Bandung
- Rekomendasi makanan korea di Jakarta
- Tempat wisata terbaik di Malang
- Kursus digital marketing online terbaik
- Rekomendasi laptop Kepada desainer grafis
- Restoran vegetarian di Surabaya
- Merek sepatu lari terbaik
- Menu diet yang rendah kalori
Bagaimana Metode menentukan long tail keyword?
Menentukan long tail keyword memang Bukan Bisa sembarangan. Sama halnya seperti keyword yang sifatnya Lumrah, butuh proses dan riset tertentu dalam menentukannya. Bahkan setelah menemukannya, Anda harus dapat menaruhnya secara Pas di dalam artikel atau konten.
Berikut beberapa langkah singkat Kepada memilih dan menentukan long tail keyword yang Pas Kepada artikel SEO:
1. Gunakan auto suggest dari mesin pencari
Metode paling mudah Kepada memilih long tail keyword adalah dengan memanfaatkan auto suggest yang sering muncul pada mesin pencari seperti Google. Ketika Anda mengetikkan satu atau dua frasa kata kunci, biasanya Google akan memberikan rekomendasi frasa-frasa lain yang mirip.
Anda dapat juga mencari long tail keyword dari “related search” dan “people also ask” pada Google. Kata-kata kunci pada dua hal tersebut biasanya merupakan hal-hal yang paling sering dicari oleh audiens. Nah, Anda dapat menggunakan frasa-frasa tersebut sebagai long tail keyword.
2. Lakukan riset di keyword research tools
Seperti disebutkan sebelumnya, riset menjadi hal terpenting dalam memilih long tail keyword. Maka, gunakanlah keyword research tools Kepada melakukannya. Anda Bisa memakai tools yang sudah Lumrah seperti Ahrefs ataupun Google Keyword Planner.
Pastikan frasa dalam kata kunci yang hendak Anda pilih setidaknya memang Betul-Betul dicari audiens. Sekalipun volumenya Bukan sebesar short tail keyword, tetap saja long tail keyword ini bersifat spesifik dan Niscaya dibutuhkan audiens. Jangan lupa Kepada mengecek tingkat kesulitan kata kunci sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun konten.
Baca juga: 10+ Keyword Tools Gratis dan Berbayar, SEO Specialist Harus Mengerti!
3. Lakukan analisis di website
Andai Anda punya akses ke hasil pencarian pada suatu situs, coba cermati kueri apa saja yang sering digunakan pengguna pada laman tersebut. Kueri tersebut dapat menjadi gambaran mengenai hal apa saja yang Normal dicari pengguna. Dari situ, Anda Bisa belajar mengenai kebutuhan-kebutuhan audiens.
Cermati, pertanyaan spesifik apa yang sering audiens lontarkan. Frasa spesifik apa yang banyak muncul. Melakukan analisis di website seperti ini bukan hanya bagus Kepada memilih long tail keyword, tetapi juga Kepada menyiapkan konten paling relevan bagi pengguna.
4. Masukkan kata tambahan ke short tail keyword
Metode lain yang cukup mudah dalam memilih long tail keyword adalah dengan menambahkan kata-kata tambahan pada frasa keyword Lumrah. Kata-kata tambahan tersebut harus yang spesifik dan lebih detail. Biasanya kata-kata tersebut juga memuat sesuatu yang dicari audiens.
Katakanlah Anda mempunyai kata kunci “harga totebag”. Dari frasa tersebut Anda dapat tambahkan detail seperti “bahan canvas”, “besar”, dan lain-lain. Maka, Contoh long tail keyword yang Bisa Anda gunakan misalnya “harga totebag berbahan canvas”, “harga totebag ukuran besar”, dan seterusnya.
Baca Juga: Artikel SEO Friendly: Tanda khas-Tanda khas dan Metode Membuatnya
Konklusi
Long tail keyword adalah jenis kata kunci yang Bukan kalah Krusial dari keyword Lumrah. Dengan volume pencarian lebih rendah, penggunaan keyword jenis ini dapat berpotensi mendatangkan konversi lebih banyak. Pasalnya, sifat keyword yang lebih spesifik berperan Krusial dalam mendatangkan pengguna yang lebih tertarget pula.
Dalam praktiknya, long tail keyword juga sangat cocok Kepada strategi PPC karena biayanya lebih murah. Andai Anda Mau memperoleh konversi dengan hasil penjualan yang signifikan, pertimbangkan menggunakan long tail keyword dalam pembuatan konten atau artikel, ya.