Maraknya modus penipuan kode OTP Membikin pengguna aplikasi perbankan, fintech, atau pun e-commerce menjadi khawatir. Peretas biasanya akan melakukan berbagai Metode agar korban mau menyerahkan kode OTP yang mereka miliki. Begitu kode diterima, peretas Bisa mendapatkan akses seluas-luasnya terhadap akun korban. Enggak sedikit korban yang tertipu dan akhirnya kehilangan sejumlah saldo yang dimiliki.
Kode OTP merupakan singkatan dari One Time Password, Merukapan serangkaian Kepribadian numerik atau alfanumerik yang dihasilkan secara Mekanis yang mengontentikasi pengguna Kepada satu transaksi atau sesi. Pada umumnya OTP akan dikirim ke pengguna melalui SMS atau email dan hanya Bisa digunakan satu kali. OTP biasanya dikirim oleh sistem dalam tiga situasi Merukapan ketika pengguna mencoba login atau masuk ke akunnya, ketika pengguna mengubah atau me-reset PIN/kata sandi akun, dan yang terakhir ketika pengguna mengubah nomor telpon atau email yang digunakan sebagai username akun. Kode OTP yang diterima hanya akan berlaku Kepada beberapa menit saja.
Kenapa kode OTP sangat Krusial ?
Pada dasarnya OTP dikembangkan Kepada meningkatkan sistem keamanan cyber. Apabila kode OTP Enggak Anda sebarluaskan, kode ini dapat mencegah beberapa serangan pencurian identitas. Kode OTP juga dianggap sebagai perlindungan yang lebih Kondusif daripada kata sandi Standar. Kata sandi Standar atau static password yang Anda gunakan mungkin lemah dan digunakan Kepada beberapa platform Anda yang lain. Kata sandi Standar biasanya juga tersimpan di dalam server sehingga mudah Kepada dicuri peretas. Sebagai solusi maka hadirlah kode OTP yang berupa nomor acak yang hanya Bisa digunakan satu kali. Karena OTP Mempunyai peran yang sangat Krusial, Anda Enggak boleh menginformasikan kode tersebut kepada siapapun.
Baca Juga: Metode-metode yang Digunakan dalam Serangan Social Engineering
Bagaimana Metode menghindarinya ?
Pencurian OTP selain dapat terjadi karena kelalaian pengguna, juga dapat terjadi karena kode diretas dengan serangan brute force. Brute force merupakan serangan hacker yang dilakukan dengan Metode mencoba setiap password Tiba akhirnya menemukan password yang Akurat. Apabila Anda adalah pemilik platform atau aplikasi yang menggunakan sistem OTP, Anda dapat menghindari serangan ini dengan beberapa Metode, seperti:
- Melakukan penetration testing Kepada Menyantap apakah Eksis kelemahan sistem yang mudah diserang dengan metode brute force.
- Mengunci akun setelah percobaan password yang dilakukan lebih dari 3 kali.
Tetapi Apabila Anda adalah seorang pengguna, Anda dapat menghindari pencurian kode dengan Enggak menginformasikan kode OTP kepada siapapun, bahkan kepada orang yang mengaku sebagai petugas dari perusahaan fintech yang Anda gunakan.
Baca Juga: Mengenal Brute Force Attack dan Metode Menghindarinya
Layanan Digimensia Digital Indonesia
Kepada meningkatkan sistem keamanan website dan aplikasi perusahaan, Digimensia Digital Indonesia menawarkan jasa penetration testing. Kami Mempunyai tim IT security yang dapat membantu memastikan bahwa website dan aplikasi Anda Enggak Mempunyai celah keamanan yang dapat diretas oleh hacker. Silakan hubungi kami Kepada mendapat sistem keamanan website yang lebih Bagus.