Keyword artinya apa, sih? Dalam dunia SEO alias search engine optimization, istilah keyword Niscaya sering sekali Anda dengar karena bagian dari Esensial SEO. Buat para pemula yang Ingin belajar SEO, memahami apa itu keyword menjadi pondasi paling Krusial, lho.
Dalam menulis artikel atau konten di website, Anda pun Kagak Dapat asal-asalan memilih keyword. Pemilihan keyword juga harus melalui proses riset terlebih dahulu. Tujuannya agar kata kunci yang dipakai memang Betul-Betul Benar sasaran dan Dapat menjangkau audiens lebih banyak.
Kali ini Tim Digimensia sudah menyusun detail tentang keyword, mulai dari artinya, fungsi, jenis-jenis, Tiba tips Buat riset, Buat Anda yang tertarik berkarier atau belajar tentang SEO, pastikan simak artikel ini dari awal Tiba akhir, ya!
Keyword dan artinya dalam SEO
Melansir dari Semrush, keyword merupakan kata kunci yang nantinya muncul pada tampilan mesin pencari seperti Google. Artinya, keyword merupakan elemen Krusial Buat menarik audiens sekaligus meningkatkan traffic website sebuah brand atau perusahaan.
Dalam marketing Terdapat dua jenis keyword, Yakni SEO keywords dan PPC keywords. Kata kunci PPC Normal dipakai Buat campaign pay-per-click. Nantinya campaign itu akan muncul di mesin pencari sehingga memudahkan audiens menemukan produk atau jasa yang dicari.
Sementara, SEO keywords lebih banyak dipakai Buat organic campaign alias Kagak berbayar. Karena berbeda dengan PPC keywords, maka hasil dari optimasi SEO itu sendiri butuh waktu lebih agak panjang.
Dari sini, Anda dapat Menyantap bahwa keyword itu artinya sangat Krusial dalam SEO. Sebuah konten bahkan dibuat berdasarkan keyword tertentu yang sudah melalui proses riset dan pengolahan.
Baca Juga: Metode Mudah Belajar SEO Buat Pemula Dari Dasar
Fungsi keyword dalam SEO
Secara Biasa, penentuan keyword yang Benar dalam SEO akan mendorong konten berada di peringkat teratas mesin pencari. Itu artinya, Lewat lintas website dapat meningkat sehingga berpotensi mendatangkan banyak pengunjung baru.
Tetapi, menjadi peringkat teratas dalam Google sebenarnya bukan satu-satunya fungsi dari keyword. Apabila bicara dalam ranah SEO, kata kunci Dapat Mempunyai fungsi sebagai berikut:
- Menjadi jembatan interaksi dengan lebih banyak audiens
- Membantu audiens menemukan solusi dari masalah yang dihadapi
- Mencari hal-hal apa saja yang tengah menjadi tren terkini
- Memahami konten seperti apa yang dibutuhkan audiens
- Memudahkan pencarian informasi
Baca Juga: SGE vs SEO: Apa Perbedaan dan Bagaimana Metode Kerjanya?
Jenis-jenis keyword
Menurut Semrush, Terdapat empat jenis keyword dengan manfaat dan artinya yang berbeda-beda pula. Keempat jenis kata kunci itu adalah:
- Informational: memberikan informasi bagi pencari.
- Navigational: hasil pencarian website spesifik bagi audiens.
- Commercial: Buat pencari yang butuh Paham tentang produk atau brand.
- Transactional: Buat pencari yang hendak melakukan pembelian.
Sebenarnya Terdapat jenis kata kunci lain di luar empat hal tadi. Contohnya, local keyword Buat menemukan produk di Posisi terdekat atau Dapat juga long-tail-keyword yang dipakai topik yang sangat spesifik.
Buat Demi ini, Anda pelajari dulu keempat jenis keyword tadi beserta artinya, ya:
1. Informational
Jenis kata kunci ini dipakai Buat permintaan pencarian dari pengguna mesin pencari yang hendak mempelajari atau Ingin Paham akan sesuatu. Contohnya seperti: berapa kalori kopi, perbedaan cold brew dan iced coffee, dan lain-lain.
Informational keywords sering kali (meski Kagak selalu) berbentuk pertanyaan. Misalnya dimulai dengan “apa itu”, “berapa”, “Ketika”, “bagaimana”, “mengapa”, dan sejenisnya.
Dalam marketing funnel, kata kunci informational ini biasanya cukup tinggi. Karena sifatnya hanya memberikan informasi, sangat kecil kemungkinan audiens akan melakukan tindakan pembelian.
Tetapi, memakai kata kunci tipe ini Buat SEO sangat bagus Buat mengedukasi audiens. Apalagi Apabila isi kontennya berkualitas dan kredibel.
2. Navigational
Pencarian kata kunci navigasi digunakan Buat menemukan situs atau halaman tertentu. Ketika mengetikkan nama brand ke mesin pencari, Google akan langsung merujuk ke situs dan halaman lebih spesifik. Contoh kata kunci yang mungkin antara lain YouTube, Digimensia, Medium, dan lain-lain.
Orang-orang yang mencari dengan kata kunci nama brand ini biasanya sudah paham tentang merek tersebut. Pengguna hanya butuh Posisi lebih spesifik Buat menemukan hal yang tengah mereka cari saja. Demi brand atau situs tersebut cukup Terkenal, pencarian navigasi ini sangat membantu Memajukan traffic.
3. Commercial
Nah, kata kunci komersial sering digunakan audiens yang tertarik meneliti sebuah merek, produk, atau layanan tertentu. Yang audiens cari dapat berupa ulasan, promo, atau Komparasi produk.
Bentuk konten yang banyak muncul dari keyword tipe ini biasanya berupa listicle, ulasan, dan lain-lain. Contoh kata kunci komersial ini misalnya: kopi gratis bulan ini, sunscreen XXX SPF 45 vs SPF 50, dan lain-lain.
4. Transactional
Audiens yang memakai kata kunci transaksional punya tujuan Jernih Buat melakukan tindakan pembelian, setidaknya dalam waktu dekat. Dalam praktiknya, tipe keyword ini lebih banyak dipakai Buat iklan berbayar daripada Buat SEO organik.
Contoh kata kunci ini antara lain: beli oversized shirt online, tempat korean chicken terdekat, dan lain-lain. Singkatnya, transactional keyword dapat menjadi penentu pembelian audiens. Dibandingkan informational keyword, tipe kata kunci ini lebih efektif menghasilkan konversi.
Baca Juga: Simak Metode Jitu Agar Konten Tampil di Halaman Pertama Google Berikut Ini!
Kualitas keyword ditentukan apa saja?
Setelah memahami artinya keyword beserta jenis-jenisnya, kini waktunya Anda lebih mendalami mengenai kualitas kata kunci. Seperti dibahas sebelumnya, penentuan kata kunci Kagak boleh asal-asalan. Tanpa kualitas kata kunci yang Berkualitas, strategi SEO secara organik pun kurang maksimal.
Berikut beberapa hal yang menjadi penentu kualitas kata kunci:
1. Volume pencarian
Buat memilih kata kunci yang berkualitas, Anda harus memperhatikan volume pencarian setiap kata kunci per bulannya. Anda dapat menggunakan tools seperti di Ahrefs ataupun Google Keyword Planner Buat mengecek search volume kata kunci.
Sebisa mungkin gunakan kata kunci yang Mempunyai volume pencarian cukup tinggi. Ini akan meningkatkan Kesempatan konten dalam website Dapat berada di peringkat atas Google.
2. Tingkat kesulitan keyword
Selain volume pencarian, kualitas kata kunci juga bergantung pada tingkat kesulitannya. Makin tinggi volume pencariannya, maka keyword difficulty-nya pun akan kian tinggi. Tingkat kesulitan kata kunci menjadi gambaran seberapa sulit sebuah konten nantinya akan Bertanding dengan konten lain di mesin pencari.
Tingkat kesulitan keyword Normal ditampilkan dalam rentang Nomor 0-100. Dalam memilih kata kunci, pertimbangkan Buat Kagak menggunakan kata kunci yang punya keyword difficulty terlalu tinggi.
3. Traffic potential
Secara Biasa, Google dapat Membikin ranking halaman website dari beberapa kata kunci tertentu yang Mempunyai kemiripan kata. Misalnya, “rekomendasi sunscreen terbaik” dengan “rekomendasi sunscreen terbaik Buat kulit berminyak”.
Oleh Alasan itu, sangat bagus Apabila mengecek dulu traffic potential kata kunci akan seperti apa. Tools di Ahrefs biasanya dapat menunjukkan traffic potensial yang Dapat diraih andai kata kunci pilihannya termasuk ke dalam hasil pencarian teratas.
4. Cost per click
Kualitas kata kunci Dapat diukur juga dari cost per click-nya. CPC ini menunjukkan berapa besar biaya yang harus dibayar Buat setiap klik kata kunci pada campaign tertentu.
Baca Juga: Panduan Belajar SEO On Page, Lengkap dan Cocok buat Pemula!
Tips riset keyword Buat SEO
Tiba di sini, Anda sudah belajar apa artinya keyword, fungsinya dalam SEO, jenisnya, dan Unsur yang menentukan kualitasnya. Selanjutnya, pelajari yuk Metode riset keyword Buat SEO agar Dapat memilih yang paling Benar:
1. Tulis daftar topik paling relevan
Melansir dari HubSpot, dalam riset keyword, sangat Krusial Buat menulis daftar topik yang paling relevan dengan brand. Mengingat kata kunci tersebut nantinya akan dimunculkan dalam konten seperti artikel, pastikan kata kunci itu betul-betul terkait dengan produk atau jasa yang ditawarkan.
Katakanlah Anda harus menyiapkan konten Buat brand skin care. Maka, jenis topik yang relevan antara lain tips memilih sunscreen yang Benar, jenis-jenis kulit serta perawatannya, dan lain-lain.
2. Isi setiap daftar topik dengan keyword
Nah, dari daftar topik yang sudah Anda susun, mulailah memasukkan kata-kata kunci pada setiap topik. Kumpulkan kata kunci yang berkaitan dengan topik dan jangan lupa cek volume pencariannya.
Idealnya, gunakan kata kunci yang tingkat pencariannya tinggi karena itu memang yang dibutuhkan audiens. Tetapi, jangan lupa Buat mengecek tingkat kesulitan kata kuncinya juga. Sering kali memilih kata kunci dengan tingkat kesulitan sedang jauh lebih Berkualitas daripada yang terlalu tinggi.
Pertimbangkan juga Buat mencari related search term Buat memperbesar kontenmu naik di SERP. Demi Anda menuliskan kata kunci tertentu, Google biasanya menyediakan related search term berupa kata kunci yang mirip. Itu Dapat Anda Mengenakan juga dalam menentukan kata kunci.
3. Cari Paham tujuan audiens ke keyword
Mengapa sih audiens banyak yang mencari info mengenai kata kunci tertentu? Tugas berikutnya adalah mencari Paham tujuan audiens melakukan tindakan pencarian.
User intent semacam ini akan sangat membantumu dalam memproduksi konten dengan kata kunci tertentu. Andai Anda sudah Paham informasi apa yang audiens butuhkan, sesuaikan saja isi kontenmu dengan keinginan mereka.
4. Cermati keyword yang dipakai kompetitor
Selain tiga tips Istimewa tadi, Anda juga dapat mencermati kata kunci apa saja yang sering muncul pada konten-konten Punya kompetitor. Dari situ, setidaknya Anda Dapat menganalisis topik apa saja yang menjadi interest mereka.
Kata kunci boleh saja sama, tetapi penyusunan konten atau artikel Dapat Anda buat berbeda. Menyantap dan mempelajari konten kompetitor juga dapat membantumu memproduksi artikel yang lebih Berkualitas dan Bermanfaat buat audiens.
Frequently Asked Questions (FAQ)
Di mana saja kata kunci Istimewa wajib disebutkan?
Agar mudah, setidaknya kata kunci mesti tercantum pada awal, tengah, dan akhir artikel. Kata kunci harus tersebar dengan cukup dan Kagak boleh berlebihan. Selain itu, Terdapat pula bagian lain dalam penulisan artikel yang harus memuat kata kunci:
- Judul
- Meta description
- Image-alt-text
- Headings
- URL
Apa yang membedakan long-tail-keyword dan short-tail-keyword?
Long-tail-keyword biasanya terdiri lebih dari tiga kata. Kata kunci ini punya banyak kata sifat sehingga hasil pencarian pun kian sempit. Ini memudahkan audiens Buat memperoleh informasi spesifik yang mereka butuhkan.
Sementara, short-tail-keyword menggunakan frasa atau kata yang lebih Biasa dan biasanya kurang dari tiga kata. Tingkat persaingannya pun cukup ketat karena Niscaya banyak yang menggunakan kata kunci pendek tersebut.
Ringkasnya, volume pencarian long-tail-keyword jauh lebih rendah daripada short-tail-keyword. Secara konversi, long-tail-keyword pun dapat menghasilkan yang lebih tinggi.