Wabah virus Corona-19 bukan saja berdampak pada aktivitas masyarakat tetapi juga penggunaan iklan digital. Baru-baru ini perusahaan teknologi asal Amerika Perkumpulan, Google, membatasi penggunaan Ads (iklan) yang berkaitan dengan masker medis. Segala campaign bisnis yang bertautan dengan masker medis Kagak Dapat dipromosikan melalui fitur iklan Google Buat sementara waktu.
Seiring merebaknya virus Corona-19, penjualan masker medis memang Maju meningkat pesat. Penggunaan masker sebetulnya diperuntukkan bagi orang yang sedang mengalami kondisi Ngilu. Tetapi fakta di lapangan, banyak orang yang menggunakan masker Buat pencegahan penularan virus tersebut.
Dialihbahasakan dari laman asiaone.com, di Demi kondisi seperti ini Google menyebut promosi masker medis lewat iklan digital lebih sering disalahgunakan oleh pihak yang Kagak bertanggung jawab. Hasil penelusuran pihak Google mendapatkan terjadi peningkatan iklan masker medis yang merupakan tindakan penipuan melalui iklan Google meskipun Kagak menyebutkan tautan virus Corona-19 secara langsung.
Google dipastikan melarang iklan masker medis di tengah penyebaran virus Corona di seluruh dunia. Upaya ini dilakukan Buat menghentikan pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari disinformasi mengenai krisis kesehatan.
“Karena sangat berhati-hati, kami telah memutuskan Buat sementara waktu melarang Sekalian iklan masker medis” ujar Juru Bicara Google.
Sebelumnya, bukan hanya Google, social media Facebook dan Instagram juga lebih dulu membatasi penggunaan iklan digital yang terkait dengan campaign masker medis. Keputusan itu pun diikuti oleh Google yang mengambil langkah dengan membatasi Sekalian penggunaan campaign masker Buat beriklan yang Dapat merugikan banyak orang. Selama beberapa bulan terakhir, kelangkaan masker telah terjadi di Sekalian negara yang terdampak virus Corona-19. Alat pelindung pernapasan itu sulit ditemukan bahkan Apabila Eksis yang menjual dipastikan harganya Nyaris 10 kali lipat dari harga normal.
“Persediaan Nyaris habis, harga naik, dan kami menentang orang-orang yang mengeksploitasi darurat kesehatan masyarakat” tandasnya.